Ketika Ibu dan Istri Bertengkar
Pentingnya Komunikasi dalam Rumah Tangga
Kebahagiaan dalam rumah tangga akan mudah digapai manakala suami dan istri mampu menjalin komunikasi dengan baik. Dan suami yang baik bukan hanya bertanggung jawab dalam mencari nafkah, tetapi juga memiliki peran sebagai pemimpin yang adil dan bijaksana dalam keluarga. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Sebaik-baik kalian adalah yang paling baik terhadap keluarganya, dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku." (HR. Tirmidzi No. 3895)
Hadits ini menunjukkan bahwa seorang suami harus memiliki sikap lembut dan penuh kasih sayang terhadap istrinya. Dengan komunikasi yang baik, permasalahan dalam rumah tangga bisa diatasi dengan bijak tanpa menimbulkan perselisihan yang berkepanjangan.
Bijak dalam Menghadapi Konflik Mertua dan Menantu
Dalam kehidupan rumah tangga, kadang dijumpai konflik antara ibu suami dan istri (mertua dan menantu). Sebagai seorang suami, ia memiliki kewajiban untuk bersikap adil dan tidak membandingkan antara ibu dan istrinya. Seorang ibu memiliki kedudukan yang sangat mulia dalam Islam, sementara istri adalah amanah yang harus dijaga dengan penuh tanggung jawab. Jadi ibu dan istri tidak bisa dibandingkan. Dan memilih antara ibu dan istri bukanlah kebijaksanaan, namun sebuah kelemahan seorang suami.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang pentingnya menghormati ibu:
"Seorang lelaki datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan berkata, 'Wahai Rasulullah, siapakah yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang itu bertanya lagi, 'Kemudian siapa?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang itu bertanya lagi, 'Kemudian siapa?' Beliau menjawab, 'Ibumu.' Orang itu bertanya lagi, 'Kemudian siapa?' Beliau menjawab, 'Ayahmu.'" (HR. Bukhari No. 5971 dan Muslim No. 2548)
Namun, Islam juga mengajarkan bahwa seorang suami harus menjaga dan memperlakukan istrinya dengan baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya kalian mempunyai hak atas istri-istri kalian, dan istri-istri kalian juga mempunyai hak atas kalian." (HR. Tirmidzi No. 1163)
Maka dari itu, seorang suami tidak boleh menceraikan istrinya hanya gara-gara lebih berpihak kepada ibunya. Ia harus mampu menyeimbangkan antara menghormati ibu dan menjaga istrinya dengan baik.
Seorang suami harus menjadi pemimpin yang bijaksana dalam rumah tangga dan tidak membandingkan antara ibu dan istrinya. Ibu wajib dihormati, sementara istri adalah amanah yang harus dijaga. Dengan menjalankan prinsip-prinsip ini, rumah tangga akan menjadi lebih kokoh dan dipenuhi keberkahan dari Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Posting Komentar