Malas Adalah Sifat Orang Munafik

Daftar Isi

 


A. Pengertian Malas

Malas adalah salah satu sifat tercela yang dicela oleh Allah dan Rasul-Nya. Ar-Raghib berkata:

"Al-kasal (malas) adalah merasa berat atau enggan dalam melakukan sesuatu yang seharusnya tidak ditinggalkan. Oleh karena itu, sifat ini tercela." (Al-Mufradat: 431)

Contohnya adalah merasa berat dalam menjalankan sholat, jihad, puasa, menuntut ilmu, dan berbagai bentuk ketaatan lainnya.

B. Malas adalah Sifat Orang-Orang Munafik

Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan tidak ada yang menghalangi mereka untuk diterima dari mereka nafkah-nafkahnya melainkan karena mereka kafir kepada Allah dan Rasul-Nya dan mereka tidak mengerjakan sembahyang melainkan dengan malas dan tidak (pula) menafkahkan (harta) mereka melainkan dengan rasa enggan." (QS. At-Taubah: 54)

"Sesungguhnya orang-orang munafik itu menipu Allah, dan Allah akan membalas tipuan mereka. Dan apabila mereka berdiri untuk shalat mereka berdiri dengan malas. Mereka bermaksud riya (dengan shalat) di hadapan manusia, dan tidaklah mereka menyebut Allah kecuali sedikit sekali." (QS. An-Nisa': 142)

Ayat ini menunjukkan bahwa malas dalam menjalankan ibadah, terutama sholat, adalah salah satu tanda kemunafikan.

C. Allah Mengingatkan Hamba-Nya Agar Tidak Malas dan Tidak Terlalu Cinta Dunia


Allah berfirman:

"Hai orang-orang yang beriman, Apakah sebabnya bila dikatakan kepadamu: 'Berangkatlah (untuk berperang) di jalan Allah' kamu merasa berat dan ingin tinggal di tempatmu? Apakah kamu puas dengan kehidupan di dunia sebagai ganti kehidupan di akhirat? Padahal kenikmatan hidup di dunia ini dibandingkan dengan kehidupan di akhirat hanyalah sedikit." (QS. At-Taubah: 38)

Dalam tafsirnya, Syaikh Abdurrahman As-Sa'di menjelaskan bahwa iman sejati menuntut seseorang untuk segera melaksanakan perintah Allah, berlomba dalam mencari rida-Nya, dan berjihad di jalan-Nya. Namun, jika seseorang malas dan terlalu mencintai dunia, itu menunjukkan kelemahan imannya.

D. Malas adalah Penyakit Hati yang Berbahaya

Nabi Muhammad ﷺ selalu berlindung kepada Allah dari sifat malas. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Anas bin Malik, beliau bersabda:

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, malas, pengecut, tua yang pikun, dan bakhil. Aku juga berlindung kepada-Mu dari azab kubur serta fitnah kehidupan dan kematian." (HR. Muslim)

Ibnu Qayyim menjelaskan bahwa kelemahan dan malas adalah dua hal yang menghalangi seseorang untuk melakukan kebaikan dan menyebabkan munculnya berbagai keburukan. Jika seseorang tidak mampu melakukan suatu kebaikan, ia disebut lemah. Namun, jika ia mampu tetapi enggan melakukannya, itulah malas. Kedua sifat ini membawa dampak negatif dalam kehidupan seorang Muslim.

E. Nabi Muhammad ﷺ Mendorong Umatnya untuk Bersemangat dan Tidak Malas

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada orang mukmin yang lemah. Namun, masing-masing memiliki kebaikan. Berusahalah meraih apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan kepada Allah, dan jangan bersikap lemah..."
(HR. Muslim)

Imam Nawawi menjelaskan bahwa kekuatan yang dimaksud dalam hadis ini adalah keteguhan jiwa dan kecerdasan dalam urusan akhirat. Orang yang memiliki kekuatan ini akan lebih berani dalam jihad, lebih cepat dalam menjalankan ibadah, dan lebih semangat dalam melakukan kebaikan.

F. Jenis-Jenis Malas

Malas dapat dibagi menjadi dua bagian:

Malas Akal:
Tidak menggunakan akal untuk berpikir, merenung, dan memperhatikan nikmat serta tanda-tanda kebesaran Allah. Allah berfirman:

"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi..." (QS. Ali Imran: 191)

Malas akal juga mencakup ketidakinginan untuk mengembangkan keterampilan dalam dunia seperti pertanian, perdagangan, dan industri.

Malas Badan: Enggan melakukan aktivitas fisik yang bermanfaat, termasuk ibadah seperti sholat berjamaah, dakwah, menuntut ilmu, dan amal shalih lainnya. Rasulullah ﷺ bersabda:

"Ada seseorang yang tidur sepanjang malam hingga pagi hari." Beliau bersabda: "Itu adalah orang yang telah dikencingi setan di kedua telinganya." (HR. Bukhari & Muslim)

Hadis ini menunjukkan bahwa setan memanfaatkan sifat malas untuk menjauhkan manusia dari kebaikan.

G. Cara Menghilangkan Malas


Untuk menghilangkan sifat malas, seseorang bisa melakukan beberapa hal berikut:

1. Memohon pertolongan kepada Allah

2. Berlindung dari sifat malas dalam doa

3. Berwudhu, berdzikir, dan sholat

Rasulullah ﷺ bersabda:

"Setan mengikat seseorang dengan tiga simpul saat ia tidur. Setiap simpul akan dilepas jika ia bangun dan berdzikir kepada Allah, kemudian wudhu, dan sholat. Jika ia melakukan semua itu, ia akan merasa segar dan bersemangat. Namun, jika tidak, ia akan merasa malas dan tidak bersemangat." (Muttafaq 'alaih)

4. Mengingat bahwa Allah memerintahkan umat-Nya untuk bersungguh-sungguh dalam kebaikan

5. Menyadari bahwa malas adalah sifat tercela yang dimiliki oleh orang-orang munafik

Dengan menjalankan langkah-langkah di atas, seorang Muslim dapat membangun semangat dan menjauhi sifat malas yang berbahaya bagi kehidupan dunia dan akhiratnya.

Posting Komentar