Tokoh Syiah Indonesia Kepanasan Melihat Kebangkitan Ahlus Sunnah di Suriah
Isu Suriah bukan sekadar konflik geopolitik biasa. Ia adalah cermin yang memantulkan hakikat keberpihakan dan membuka topeng banyak pihak. Salah satu nama yang kerap muncul dalam perbincangan ini adalah Dina Sulaiman. Ia dikenal sebagai "pengamat geopolitik Timur Tengah", namun banyak pihak menilai bahwa sebenarnya ia adalah pendukung Syiah yang cukup vokal di Indonesia.
Dalam sejumlah unggahannya di media sosial, Dina tampak mencoba memanipulasi narasi. Isu Palestina ia gunakan untuk memperkuat argumennya bahwa pemerintahan transisi Suriah di bawah Ahmad Al Sharaa adalah kelompok radikal berbahaya, sementara ia menggambarkan Bashar Assad—seorang diktator yang telah banyak memakan korban—sebagai pahlawan yang layak dibela.
Lebih dari itu, Dina bahkan sempat menyebarkan narasi yang menyesatkan. Ketika muncul pemberontakan dari loyalis Assad beberapa waktu lalu, ia menuduh Ahmad Al Sharaa sebagai pelaku genosida. Ia bahkan menyebut komunitas Nashrani ikut menjadi korban, seolah-olah ingin memperluas efek psikologis dari narasinya.
Pernyataan-pernyataan seperti ini jelas mengandung banyak distorsi. Kami siap berdialog atau berdebat secara terbuka jika Dina Sulaiman bersedia mengklarifikasi atau mempertanggungjawabkan narasinya dengan data.
Perlu disadari, kelompok Syiah seringkali berlindung di balik isu Palestina. Mereka menampilkan diri seolah-olah paling peduli terhadap nasib rakyat Palestina, padahal kepedulian itu kerap digunakan untuk membangun citra positif. Narasi “pahlawan perlawanan” pun disematkan pada Iran, Hizbullah, dan Houthi Yaman—kelompok yang sebenarnya punya agenda tersendiri.
Di Indonesia, mereka memanfaatkan isu terorisme sebagai alat untuk membungkam suara yang berbicara lantang soal tragedi di Suriah. Siapa pun yang menunjukkan simpati terhadap perjuangan rakyat Suriah kerap dilabeli ekstremis.
Inilah wajah asli propaganda Syiah—mereka ahli dalam strategi taqiyyah untuk menyamarkan ambisi membangun kekuasaan ideologis di wilayah Timur Tengah, bahkan menyebarkan pengaruhnya ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Waspadalah terhadap manuver-manuver halus mereka. Saat ini mereka bisa saja tampil sebagai pengamat, akademisi, tokoh masyarakat, bahkan politisi. Namun agenda mereka tetap sama: memperluas pengaruh Syiah di negeri ini.
Suriah telah menjadi ladang eksperimen mereka. Jangan sampai Indonesia menjadi target berikutnya.
Posting Komentar