Ahmad Syara’ dan Gaya Kepemimpinan Anti-Pencitraan yang Menginspirasi Dunia

Daftar Isi


Beginilah Sosok Pemimpin Rendah Hati yang Tidak Haus Pengakuan

Pada 16 Mei, media Levant 24 melaporkan potret kepemimpinan yang langka di tengah dunia politik yang kerap sarat pencitraan. Pasukan keamanan Suriah mendapatkan instruksi langsung dari otoritas tinggi untuk menurunkan spanduk bergambar Presiden Suriah, Ahmad al-Syara’, yang terpajang di sebuah gedung di Damaskus.

Spanduk tersebut memuat pujian terhadap kepemimpinan Ahmad Syara’, yang dinilai telah membawa perbaikan signifikan bagi Suriah. Namun, alih-alih membiarkan pujian itu tersebar, justru Ahmad Syara’ sendiri yang melarangnya. Ia bahkan telah menyisipkan ketentuan dalam undang-undang negara agar tidak ada bentuk pengultusan pribadi, seperti yang terjadi di era Bashar al-Assad, di mana potret sang pemimpin dipajang di hampir setiap sudut kota.

Ahmad Syara’ menolak dikultuskan. Baginya, jabatan presiden bukanlah ruang untuk mencari pujian, melainkan amanah berat yang harus ditunaikan dengan penuh tanggung jawab. Ia tidak ingin dipandang sebagai sosok paling berjasa, karena menurutnya, ia hanyalah manusia biasa yang diberi kesempatan memikul tugas besar untuk bangsanya.

Apa yang dilakukan Ahmad Syara’ menjadi pelajaran berharga. Ia memberi teladan kepada rakyat bahwa loyalitas bukan berarti fanatisme, dan cinta kepada pemimpin tidak boleh berubah menjadi penghambaan. Yang ia harapkan bukan sanjungan, melainkan doa-doa tulus dari rakyatnya agar diberi kekuatan dalam mengemban tanggung jawab.

Ketawadhuan yang Langka di Dunia Kepemimpinan

Sikap tawadhu’ Ahmad Syara’ menjadi pembeda mencolok dari gaya kepemimpinan yang umum ditemui di berbagai negara. Di saat banyak pemimpin membangun citra dengan baliho, poster, dan kultus individu, Ahmad Syara’ justru menghapus semua itu. Ia tidak menjadikan kekuasaan sebagai panggung kebesaran pribadi, tetapi sebagai ladang pengabdian.

Kehadirannya membuktikan bahwa pemimpin sejati bukanlah mereka yang sibuk menjaga popularitas, melainkan yang fokus melayani rakyat dengan ikhlas. Ahmad Syara’ menghidupkan kembali esensi kepemimpinan yang luhur: rendah hati, menghindari riya, dan menggantungkan hasil kepada Allah dan dukungan rakyatnya.

#suriah #damaskus #gaza #israel #netanyahu #andalusmedia #andalusofficial #andalus #palestinaisrael

Posting Komentar