Menjadikan Al-Fatihah Sebagai Inspirasi Pendidikan Anak

Daftar Isi

 


Oleh: Ust. Agus Salim, S.Pd (Abu Hasan)
Majelis Sabtuan – Sabtu, 17 Mei 2025

Surat Al-Fatihah bukan sekadar pembuka mushaf Al-Qur'an, namun menjadi dasar penting dalam memahami hakikat pendidikan Islam. Sebagaimana disampaikan oleh Ust. Agus Salim dalam Majelis Sabtuan, ada banyak pelajaran penting dari surat ini yang bisa dijadikan inspirasi dalam mendidik anak dan generasi.

1. Awali dengan Nama Allah

Al-Fatihah dimulai dengan Bismillahirrahmanirrahim. Ini menjadi isyarat penting bagi para orang tua dan guru bahwa setiap aktivitas pendidikan harus diawali dengan menyebut nama Allah. Menanamkan kebiasaan ini dalam hati anak akan menjadikan mereka tumbuh dengan kesadaran bahwa Allah selalu hadir dalam setiap proses belajar dan kehidupan mereka.

2. Kenalkan Allah Lewat Ciptaan-Nya

Cara terbaik mengenalkan anak-anak dengan Allah Ta’ala adalah lewat ciptaan-Nya yang ada di sekitar mereka. Pohon, langit, hewan, air – semua itu bisa menjadi jembatan agar mereka mengenal Sang Pencipta secara alami dan penuh cinta.

3. Hadirkan Allah dengan Sifat Kasih Sayang

Menariknya, Allah memilih memperkenalkan diri dalam Al-Fatihah dengan nama penuh kasih sayang, yaitu Ar-Rahman dan Ar-Rahim, bukan dengan nama-nama-Nya yang menggambarkan keperkasaan seperti Al-Jabbar. Ini menjadi pedoman bahwa pendidikan anak harus dilandasi dengan cinta, bukan ketakutan. Allah ingin anak-anak mengenal-Nya lewat kasih sayang, bukan ketakutan yang membungkam.

4. Pendidikan Butuh Keikhlasan dan Kelapangan Dada

Pada ayat kedua, "Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin," terkandung makna bahwa segala pujian adalah milik Allah. Dalam mendidik anak, kita perlu menyadari bahwa keberhasilan bukan karena kita, tapi karena karunia Allah Ta’ala. Maka saat dipuji karena keberhasilan anak-anak kita, kembalikanlah semua pujian kepada-Nya. Pendidikan yang benar hanya bisa tumbuh dari hati yang lapang dan ikhlas.

5. Waspadai Bahaya Latah Niat

Dalam sebuah hadits, Rasulullah menyebutkan tiga golongan yang pertama kali disiksa di akhirat, salah satunya adalah orang yang berilmu namun salah niat. Maka niat menjadi hal sangat krusial dalam dunia pendidikan. Kembalikan semua tujuan kepada Allah agar kita tidak tergelincir.

6. Sang Pendidik Sejati

kata Rabb mengajarkan kepada kita bahwasanya kita mendidik manusia yg akan tumbuh, bukan mendidik benda mati. Oleh karena itu keilmuan kita sebagai guru juga harus selalu tumbuh.

7. Al-Fatihah dan Sholat: Nikmat dalam Ibadah

Sholat tidak sah tanpa Al-Fatihah. Maka siapa yang bisa menikmati bacaan Al-Fatihah, akan bisa menikmati sholat. Dan siapa yang menikmati sholat, akan bisa mengajarkannya kepada anak-anak dengan lebih menyentuh hati. Sebaliknya, jika sholat kita gersang, maka sulit untuk menjadikannya inspirasi bagi generasi.

8. Nikmati Al-Fatihah, Nikmati Hidup

Al-Fatihah harus dinikmati – bukan hanya dibaca. Jika kita mampu menikmati bacaan ini dalam sholat, maka ibadah lainnya akan terasa ringan, termasuk ibadah mendidik anak. Iya, mendidik adalah ibadah. Maka ciptakan kenikmatan dalam prosesnya.

9. Pendidikan dengan Kasih Sayang

Kembali pada ayat ketiga, Ar-Rahman Ar-Rahim, kita ditunjukkan bahwa manusia diciptakan sebagai khalifah untuk memakmurkan bumi. Maka dalam pendidikan pun, suasana kasih sayang harus diciptakan. Pendidikan yang keras akan menciptakan generasi yang keras. Sebaliknya, pendidikan yang penuh kasih akan menumbuhkan anak-anak yang lembut dan mencintai kebaikan.

10. Mohon Petunjuk Jalan yang Lurus

Kita semua butuh hidayah, termasuk dalam mendidik. Maka teruslah berdoa, "Ihdinas shiratal mustaqim" – mohon petunjuk agar kita menempuh jalan pendidikan yang diridhai Allah.

11. Teladani Mereka yang Mendapat Petunjuk

Siapa mereka yang berada di jalan lurus? Mereka adalah para nabi, para syuhada, para shiddiqin, dan para shalihin. Maka pelajarilah biografi mereka, kenalkan kisah-kisah mereka kepada anak-anak kita. Dari sanalah mereka akan mendapatkan figur teladan sejati.

Surat Al-Fatihah bukan hanya pembuka mushaf, tetapi pembuka inspirasi bagi para guru dan orang tua. Jika kita bisa memahami dan menghayati makna Al-Fatihah, maka pendidikan anak akan menjadi perjalanan spiritual yang indah dan penuh cahaya.

Posting Komentar